Rabu, 01 Oktober 2014

cerpenku


Di ujung penantian
Sejauh mata ini memandang tak ada sosok itu.ku arahkan mataku ke penjuru sekolah aku tak melihatnya hingga ada seseorang memanggil namaku dari arah belakang
“ syifa”panggilnya teryata sosok yang ku cari sedar tadi tlah ada di depanku
“naufan”sahutku
“syifa,ada yang inggin ku sampaikan”ucapnya
“apa naufan?”tanyaku
“aku harus pergi syifa, aku akan pindah ke jerman untuk gapai cita-citaku .”ucapnya
  Ketika itu pula buliran air mata tlah membasai pipiku”naufan pergilah,kejarlah cita-citamu aku slalu mendukungmu”sebuah seyum terukir di bibirku dengan terpaksa
“syifa hari ini aku akan brangkat,aku cinta kamu syifa,ini?”ujarnya seraya memberikan sebuah bungkusan padaku”aku pergi dulu syifa tunggu aku 5 tahun lagi di tempat ini di tanggal dan bulan yang sama.”ucapnya seraya pergi.
                                                    …………………..
   Aku masi memandangi kotak ituw kotak yang berisikan sebuah mushaf dan sebuah tasbih pemberianya 5 tahun silam.tepat 1 bulan sebelum dia kembali aku telah di lamar oleh seorang pemuda,kedua orang tuaku telah menerimanya.butiran air mata terus membanjiri pipiku. Teringat tentang janji ku padanya tuk menunggunya.entah bagimana caranya aku memberitahukan tentang acara pernikahanku.
    Masi ku pandangi mushaf dan tasbih ituw ku baca sekali lagi surat darinya
Kasih ku syifa
Mungkin ini memang berat tapi aku harus pergi tuk gapai cita-citaku
5 tahun memang bukan waktu yang sebentar
Jika memang engkau masi sabar menunguku tunggu aku kelak di tempat tanggal dan bulan yang sama saat terahir kita bertemu
Namun jika memang ada pemuda lain yang menghitbahmu sebelum aku dtang jika kau inggin menerimanya trimalah aku akan bahagia melihatmu bahagia slamat tinggal kasih.
                                               ……………………………….
    Kulihat sekalilig tempat itu,masi sama saat terahir ku  bertemu denganya.hari ini dia kembali saat aku harus bersama dengan orang lain.
  “syifa” pangil seseorang dari belakang ku.aku pun menoleh ke arah suara yang sudah sangat ku kenal.
   “naufan “jawab ku
    “apa kabar syifa”Tanyanya padaku.
    “aku baik-baik saja,naufan ada yang ingin ku sampaikan padamu.naufan berat aku tuk sapaikan ini padamu tapi kau harus tau,”ku hirup nafas dalam-dalam.”fan,aku sampai sekarang masi mencintai mu,tapi mungkin allah tak ijnkan kita bersama,fan aku tlah dijodohkan olh kedua orang tuaku,inggin aku menolak tapi bukankah engkau berkata  ridho orang tuaku ridhonya.ini terahir kalinyaaku bertemu dengan mu sebagai seseorang yang mencintai mu”air mataku sudah membajiri wajahku.naufan mengulurkan sapu tanganya.
  “ambillah usap air matamu ini sudah jalanya ,aku bahagia melihat mu bahagia,kau tak inggin mengundang ku’ Tanyanya
  “jika engkau inggin datang, esok acara pernikahan ku”ucap ku terbata bata.
   “aku akan datang”ucapnya.”pulanglah nanti orang tuamu mencari mu”
  Aku hanya mengangguk,akupun pergi dari tempat itu .ku tengok kembali naufan masi ada di situ dia terseyum kepadaku.kulanjut kan langkahku tuk kembali ke rumah.
                                         
                                                 ……………………………
    Ku lihat pantulan wajahku di cermin.aku tlah di rias oleh peƱata rias.aku memakai kebayak
Berwarna unggu.
   “syifa calon suamimu tlah sampai bersiap siaplah”kata ibuku.
    “iya bu”jawabku.
   Ku dengar dari dari dalam kamarku ,ayah mengucap kan ijab qobul dan di jawa oleh seseorang,entah mengapa suara ini sangat familiar bagiku.ku tepis pikiran itu mungkin ini hanya halusinasiku.
  “ayo syifa temui suamimu”ucap ibu “kok kamu sedih syifa ini hari pernikahan mu seyum yah”lanjut ibu.
   Aku pun keluar berama ibu aku hanya menunduk.aku tak sanggup memandang semua yang hadir dalam acara pernikahanku.aku tlah sampai di depan suamiku ku ambil tangannya dan ku cium tanpa melihat wajahnya tiba tiba dagu ku di agkat.aku terkejut mata itu yang sanggup meroboh kan pertahananku.
  “jangan menangis malu di lihat tamu”bisiknya .aku masi belum mengerti tentang semua ini,aku terus menggenggam tanganya.ku lihat dia dari kejahuan  saat dia menemui teman teman nya , dia hanya terseyum,hingga semua tamu pulang,aku masi tak mengerti tentang semua ini.hingga ku berada dalam kamarku yang tlah di hias olh perias suruhan ibu.ketika ku tlah selesai membersihkan mike up,dia baru masuk kamar.dia hanyaterseyum melihat wajah bingung ku.
   “naufan apa maksud ini smua”tanya ku.
   “kok panggil naufan si,mas dong kan aku udah jad suamimu syifaku”candanya
   Aku pu terseyum.”ya maz oky jelasin semua sama aku”tanyaku
   ‘begini dari dulu aku juga sudah melamarmu semenjak aku pergi engkau istriku tlah ku pinang tapi aku dengan ibu dan bapak berencana tidak member tau mu sebelum 1 bulan setelah kembaliku dari mesir .rencananya aku akan memberikan kejutan buat istriku ini .bukankah ini hari iltahmu cintaku.”aku terdiam aku lupa jika hari ini bertambah usiaku.
   “ini”ucapnaya sambil meyerahkan sebuah kotak.ku buka kotak itu yang isinya surat haji tahun ini.
  “apa ini mz “itu surah haji tahun ini insya allah tahun ini kta haji ituw sebagai kado pernikahan kita dari ku untuk mu.aku memeluk suamiku.ku lihat raut terkejut di wajahnya”tak papa kan”candaku sambil terseyum.
   Maz naufan hanya terseyum dan memeluk ku lbih erat di banding kan pelukanku tadi”aku bahagia istriku”bisiknya di telingaku”akupun juga”
   “aku inggin minta sesuatu padamu istriku”
  “apa maz”
   “nanti anak kta 4 yah 3laki laki 1 perempuan”jawabnya dengan terseyum.aku hanya tertunduk malu.
     “aku mencintaimu maz ana uhubbu ilaikha ya habibi”kataku
      “akupun jga aku mencintaimu karna cinta adalah perekat karna cinta adalh anugrah karna cinta tidak memiliki secara idividualis tapi cint adlah suatu harmoniasi yang sanggup melampaui waktu dan massa”di kecup kening ku sekali lagi olhnya.aku pun mendekatkan wajahku padannya.dalam hati aku berkata trimakasi ya allah kau beri ia untuk ku tuk lengkapi hidupku sebagai temen berjuang di jalanmu.
ending

0 komentar:

Posting Komentar