Jumat, 13 Mei 2016

cp


hingga seorang laki laki masuk ke ruamg rawat ku . aku sama sekali tak mengenalnya tapi entah mengapa ada sebuah desiran yang terjadi ketika laki laki itu perlahan mendekati ku .

"raya ". pamggilnya sangat pelan yang hampir saja aku tak mendengarnya . aku hanay menatap nya kosong tak tahu apa yang harus aku lakukan ."siapa ?"hanya itu yang mampu ku ucapkan tiba tiba lidah ku keluh .

laki laki itu hanya menatapku tanpa berkedib aku melihat ada sebuah penyesalan di matanya aku tak tahu apa ada sesuatu yang menghubungkanku dengannya di masa laluku . sekali lagi amnesiaku membuatku putus asa . perlahan laki laki itu mendekat ke arahku membawa setangkai mawar yang aku rasa perna slalu memilikinya karna seseorang memberikannya padaku . tapi ingatanku hanya samar .

"apakah kamu seseorang dari masa laluku ???" tanyaku setelah dia duduk di samping ku . dia tak menjawab hanya sebuah senyu ketulusan yang di sungging . lagi lagi aku di buatnya binggung . "katakan apakah kamu orang sepecial dlm hidupku ??" tanyaku lagi . dan lagi lagi dia hanaya tersenyum . membuat otak ku terus berusaha mengingat semuanya dan pada ahirnya hanya kepalaku pusing tanpa ada jawaban yang ku temukan .

dia mendekatiku mengenggam tangan kananku ada rasa nyaman yang ku rasa dan aku merasa tangan itu sudah lama slalu mengenggamku " biarlah waktu yang menjawab raya tentang ingatanmu tentang kita "

Rabu, 04 Mei 2016

cp


malam kian larut pada dentang jam yang terus bertalu talu .entah mengapa alam seolah sejalan dengan isi hatiku .hujan perlahan jatuh dan semakin deras . putaran memori mengarah pada masa lalu hati masi saja tertinggal pada kenangan yang semakin usang . mungkin saja waktu memang tlah berlalu dan raga tak pernah bertemu . tapi seperti sebuah maknet aku masi saja terus tertarik pada medan magnet yang ku rasa sama dengannya dan pada ahirnya aku harus menyerah karnan mereka bukan bintang ku . hujan semakin deras aku perlahan melangkah mencoba mengapai hujan berharap sebagian kenangan tentang nya hilang bersama jatunya tetesan hujan dari tubuhku . namun bukan kenangan yang semakin memudar aku malah semakin terpuruk dan jatuh tersungkur dengan tangisan yang semakin kencang .

" raya " panggil seseorang yang sangat ku kenal dan ku rindukan . aku tak mau bermimpi lagi mungkin suara itu hanya sebuah ilusi ku .

" raya ". lagi lagi aku mendengar suaranya yang hanya ilusi hingga ku sadari ada tangan yang memegang bahuku . aku hanay terdiam tak berani melihat ke aranya . aku takut semuanya hanya sebuah bayangan semu ku . sebuah tangan yang dulu slalu mengenggam tanganku meyentuh daguku mendongak kan wajahku agar aku menatapnya .

" raya pliss jangan seperti ini hanya karna aku, kamu bisa mencari laki laki yang lebih baik dariku ". ucapnya singkat yang menjadi sebuah tamparan yang sangat keras bagi ku.

" aku manusia biasa fan aku tak pernah mau mencintaimu dan mengenalmu tapi kau datang menghancurkan tembok yang ku bangun untuk cinta dan aku berharab kau mencintaiku dengan tulus untuk selamanya seperti janji mu ? tapi nyatanya sekarang kau pergi dengan perempuan pilihan orang tuamu dan meninggalkan ku seperti cankang manusia yan tak punya hati" . ucapku hanya dengan satu tarikan nafas .

"ini semua bukan ingin ku ray ". ucapnya dengan frustasi .

"dan kamu tak berusaha melawannya bukan ?"jawabku dengan nada tak kalah frustasi denganya .

" aku ingin kamu melanjutkan hidup mencari seseorang yang kamu cintai dan lupakan aku ".ucapnya singkat .

" hahaha " tawa ku sengit " mencari pengantimu ? apa kau tak dengar aku sudah berkali kali bersanding dengan laki laki lain aku sudah berusaha melupakanmu mencrai kebahagiaan ku tapi apa yang ku dapat hanya sebuah belati yang terus perlahan membunuhku . pergilah jika kamu hanya menyuruhku melupakan mu ." ucapku menyurunya pergi dari hadapan ku .

" baik tapi setidaknya bawa payung ini agar kamu tak kedinginan ".

aku menatapnya dengan tajam ku ambil payung darinya dan ku buang tepat di hadapannya " apa pedulimu hah biarkan aku kehujanan dan sakit lebih baik jika aku mati bukan kau tak merasa bersalah atas aku " . begitu aku menyelesaikan kata kata ku aku terus berlari tak peduli hujan semakin deras aku dan malam semakin larut yang aku mau hanya terus berlari.

tin tin tin samar aku mmendengar suara klakson tapi aku terlalu mati rasa untuk semuanya hingga ku sadari sebuah truk melaju ke arah ku kuhapus air mataku mungkin ini ahir dari segala rasa sakitku aku merasakn tubuhku terhantam dengan cukup keras bau anyir darah memenuhi penciumanku samar aku melihat affandi berlari ke arahku " aku mencintaimu afandi slalu " ucapku ketika mata ku perlahan menutup dan semuanya gelap


......................................................................................................................
mataku perlahan terbuka kurasakan semua tubuhku mati rasa seolah aku sudah tak mempunyai tubuh lagi terahir yang ku ingat aku tertabrak sebuah truk . aku pikir aku sudah mati tapi ternyata tuhan terlalu sayang pada ku aku masi bisa membuka mata hari ini . bau obat rumah sakit sangat menganggu apalagi suara dari mesin yang medeteksi detak jantung ku . sudah berapa lama aku tertidur dengan semua alat yang menepel pada tubuhku ini ,lagi lagi aku berkecamuk.

" mbk raya sudah sadar ?" tanya seorang suster padaku .

"syapa raya sus "tanya ku tak mengerti.

"nama mbk raya anastasya bukan ??"

aku hanya mengeleng tanda tak mengerti yang ku inggat hanya saat aku tertabrak truk . semua ingatanku menghilang bahkan namaku sendiri pun aku tak tahu .